Jika saja diantara kita ada yang berniat mencatat. Berapa banyak pertemuan yang telah kita lalui. Aku mungkin tak ambil pusing. Pertemuan - pertemuan kita begitu ringkas. Walau kadangkala begitu menyiksa. Kita tak pernah mau terbawa waktu. Waktu yang beku. Kita yang duduk bertemu muka. Membuang pandang pada tatapan yang asing. Selalu saja membicarakan banyak hal yang hadir pada masa lampau. Dan meniadakan masa depan yang berlalu lalang pada benak kita masing - masing. Atau di satu ketika. Ketika petemuan entah yang keberapa. Kita menyaksikan hujan yang turun perlahan dari bingkai jendela. Tak ada kata yang terucap. Kita larut pada pikiran masing - masing. Hanyut terbawa hujan. Waktu yang melaju sendiri terbuai begitu saja. Tapi kita tak ingat bahkan tak bisa menceritakannya kembali. Tanpa kita sadari. Pertemuan pertemuan menjadi candu. Tubuh kita tercabik tak berdaya. Sementara pada saat yang sama. Kita tak mau terbawa waktu. Kita hanya tak bisa. Mungkin juga karena kita belum terbiasa. Pertemuan yang ringkas telah mengajarkan kita banyak hal. Mengajarkan kerinduan tetang masa lalu. Hingga akhirnya pertemuan yang ringkas perlahan mulai menyiksa kita. Membuat kita menyadari banyak hal. Mungkin kita harus kembali. Disaat waktu tak membawa kita pada sebuah pertemuan. Jika saja diantara kita ada mau berbicara. Begitu banyak hal yang membuat pertemuan kita menjadi beku. Tapi kita saling menjaga. dan membiarkannya menjadi masa lalu. Kita tak mau ambil pusing.Tubuh kita mungkin sudah lelah. Berbicara yang menghasilkan luka. Semua orang pernah mengalami pertemuan. Berapa singkatnya kita yang mengatur. Aku, Kamu, Kita, mungkin pernah saling bertemu, lalu mulai saling mengenal, membagi cerita. Sedih. Duka. Bahkan Bahagia. Pertemuan selalu mengandung perpisahan. Suka atau tidak suka. Kita pasti melaluinya. Jika saja diantara kita ada yang berniat memahami, makna tersembunyi pada sebuah pertemuan dan perpisahan. Tak pernah ada yang salah dari sebuah perpisahan, sama seperti tak ada yang salah dengan pertemuan. Aku, Kamu, Kita pernah berjumpa. Aku, Kamu, Kita dan semua pernah berpisah
Sudah berapa lama kita tak duduk bertatap muka?.
Kini aku menikmati hujan yang turun dari bingkai jendelaku. Yang perlahan lahan. Membanjiri perkarangan rumahku.
2004-2012