Ada yang mula mula menggangu pemikiran kita. Setiap malam setelah jamuan makan itu. Kau akan pergi meninggalkan rumah. Ucap mu pada saat itu. Aku hendaknya inggin bertanya, tapi kubiarkan saja mengendap dalam pemikiran. Mungkinkah terlalu kecil dan gugup. Hingga tak ada ucap yang menjadi kalimat. Ada ruang yang tercipta dalam rongga pikiranmu. Kulihat itu dari mata. Mungkin saja pencarian mu, dimulai dari sini bukan. Pada angin yang akan menyampaikan angan-angan mu. Pada lampu lampu jalan yang menemani. Mungkin saja bukan. Mungkin saja pencarian mu telah gagal mempertemukan kita lagi. Tapi kubirakan saja pikiran ku bermain main dengan pikirannya sendiri. Kau bermain pada liar pikiran mu. Sesungguhnya kita memang bukan sepasang kata kata. Kata kata yang kelak menegelamkan kita padaa masa lampau. Kau percaya diri dalam mimpi yang ada. Aku menikmati senja yang tercipta. Melalu sepasang jendela kaca. Menatap bahu jalan membelah perkarangan rumah. Menunggu setiap kabar atau rindu. Mungkin saja bukan, menunggu adalah pekerjaan memanjangkan usia kita. Kini dimejaku, telaah kusediakan dua cangkir teh
Hingga ketika tiba saat kau singgah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar