21 Mar 2013

Sesuatu yg menjadi pertemuan





Jika saja diantara kita ada yang berniat mencatat. Berapa banyak pertemuan yang telah kita lalui. Aku mungkin tak ambil pusing. Pertemuan - pertemuan kita begitu ringkas. Walau kadangkala begitu menyiksa. Kita tak pernah mau terbawa waktu. Waktu yang beku. Kita yang duduk bertemu muka. Membuang pandang pada tatapan yang asing. Selalu saja membicarakan banyak hal yang hadir pada masa lampau. Dan meniadakan masa depan yang berlalu lalang pada benak kita masing - masing. Atau di satu ketika. Ketika petemuan entah yang keberapa. Kita menyaksikan hujan yang turun perlahan dari bingkai jendela. Tak ada kata yang terucap. Kita larut pada pikiran masing - masing. Hanyut terbawa hujan. Waktu yang melaju sendiri terbuai begitu saja. Tapi kita tak ingat bahkan tak bisa menceritakannya kembali. Tanpa kita sadari. Pertemuan pertemuan menjadi candu. Tubuh kita tercabik tak berdaya. Sementara pada saat yang sama. Kita tak mau terbawa waktu. Kita hanya tak bisa. Mungkin juga karena kita belum terbiasa. Pertemuan yang ringkas telah mengajarkan kita banyak hal. Mengajarkan kerinduan tetang masa lalu. Hingga akhirnya pertemuan yang ringkas perlahan mulai menyiksa kita. Membuat kita menyadari banyak hal. Mungkin kita harus kembali. Disaat waktu tak membawa kita pada sebuah pertemuan. Jika saja diantara kita ada mau berbicara. Begitu banyak hal yang membuat pertemuan kita menjadi beku. Tapi kita saling menjaga. dan membiarkannya menjadi masa lalu. Kita tak mau ambil pusing.Tubuh kita mungkin sudah lelah. Berbicara yang menghasilkan luka. Semua orang pernah mengalami pertemuan. Berapa singkatnya kita yang mengatur. Aku, Kamu, Kita, mungkin pernah saling bertemu, lalu mulai saling mengenal, membagi cerita. Sedih. Duka. Bahkan Bahagia. Pertemuan selalu mengandung perpisahan. Suka atau tidak suka. Kita pasti melaluinya. Jika saja diantara kita ada yang berniat memahami, makna tersembunyi pada sebuah pertemuan dan perpisahan. Tak pernah ada yang salah dari sebuah perpisahan, sama seperti tak ada yang salah dengan pertemuan. Aku, Kamu, Kita pernah berjumpa. Aku, Kamu, Kita dan semua pernah berpisah  

 Sudah berapa lama kita tak duduk bertatap muka?.  

Kini aku menikmati hujan yang turun dari bingkai jendelaku. Yang perlahan lahan. Membanjiri perkarangan rumahku. 

2004-2012

Jejak Kawan




petang sore kemarin, kau kabarkan padaku
Dalam suatu waktu, pada kisah perjalanmu
kau akan singgah sebentar mengunjungi rumah

kini dimeja ku, tersedia dua cangkir teh
hingga ketika tiba saat kau singgah
kau dan aku, menghangatkan kembali
perbincangan yang tertunda lama

Ruang






Suatu saat nanti, tubuh kita akan dibalut doa doa, tak ada yang tersisa.
 Lalu yang kehilangan mulai berduka, sebagian masih mengingat luka yang pernah tercipta. 

Ketika orang orang yang berduka dan terluka berpaling muka. Bahkan ketika doa doa yang membalut mulai menghanyut, bersama waktu yang tak pernah berhenti berdenyut. 

Tubuh kita yang bersemayam dalam sepi,sendiri........ 

om(bekasi)

1 Mar 2013

Pikiran

 


Ada yang mula mula menggangu pemikiran kita. Setiap malam setelah jamuan makan itu. Kau akan pergi meninggalkan rumah. Ucap mu pada saat itu. Aku hendaknya inggin bertanya, tapi kubiarkan saja mengendap dalam pemikiran. Mungkinkah terlalu kecil dan gugup. Hingga tak ada ucap yang menjadi kalimat. Ada ruang yang tercipta dalam rongga pikiranmu. Kulihat itu dari mata. Mungkin saja pencarian mu, dimulai dari sini bukan. Pada angin yang akan menyampaikan angan-angan mu. Pada lampu lampu jalan yang menemani. Mungkin saja bukan. Mungkin saja pencarian mu telah gagal mempertemukan kita lagi. Tapi kubirakan saja pikiran ku bermain main dengan pikirannya sendiri. Kau bermain pada liar pikiran mu. Sesungguhnya kita memang bukan sepasang kata kata. Kata kata yang kelak menegelamkan kita padaa masa lampau. Kau percaya diri dalam mimpi yang ada. Aku menikmati senja yang tercipta. Melalu sepasang jendela kaca. Menatap bahu jalan membelah perkarangan rumah. Menunggu setiap kabar atau rindu. Mungkin saja bukan, menunggu adalah pekerjaan memanjangkan usia kita. Kini dimejaku, telaah kusediakan dua cangkir teh
Hingga ketika tiba saat kau singgah