23 Mar 2011

ini sajakku untuk mu


2005
Ketika itu waktu, masih memihak
kepada kita
bahkan senja pun merasa cemburu
Mencemburu tawamu yang hanya untukku
Prinsiplah yang mendekatkan kita
Kau anti kemapanan, ungkapmu
gincu pun engan menyapa bibirmu

 2006
Kau menatapku lekat, malam itu
Dengan binar matamu yang pekat
Ada sesuatu yang hendak kau sampaikan
Aku tak mendengar

Maka cerita baru pun berputar
Menikung menghianati peran

Matamu, mengatakan itu
Aku lupa
Selalu lupa
Samapai saatnya waktu
Menghinatiku

2006
Hari, selalu kuingat
Saat senja bercerita lantang
Bahasa asing yang menjadi prahara
Betulkah Aku lupa, selalu lupa
Saat itu, aku tak mendengar
Kau berkata lirih
Maklum aku mabuk malam itu

Aku benci hari itu
Hari yang kuharap menghilang
Dalam isian kalender mendatang

2007
Dan akhirnya
Mulai mengutuk hari
Mengencani sepi
Sepi
Lalu mulai berlari
Aku melewati lintasan
Menghitam, dan menyepi
Entah kemana
Aku lupa
Selalu Lupa

2008 
Lalu tiba dimana
Cerita berjalan searah
Aku Mulai melupakan
Kita tak tahu dimana
Sedangkan kau menikmati
Memahat sepi

Panjang menjulang
Waktu yang terbuang
Aku terpojok dalam ruang
Kau menghilang

2009
Tiba disaat kau menemukan
Waktu yang menghilang
Selamat
Aku tak ada, di situ

Walau samar-samar
Kau tetap, membelah ilalang
yang menghalangi jalan
Cuma sendiri, hanya sendiri
Entah apa masih memahat sepi
Aku lupa maklum


Aku semakin menyepi
Dan hampir menepi
Ah aku lupa, maklum

2010
Apakah masih ada gincu
yang menghiasi senyum mu
Untuk ku

Apakah kau, menemukan
 Waktu yang berserak
itu kah yang kau cari
Walau hanya sendiri
Selamat
Aku tak ada
Aku mengencani sepi
Benarkah
Maklum aku lupa


Akhir 2010
Hari ini aku melepasmu
Bukan, mengharap mu menghilang
Cuma inggin melihat
Senyum mu kembali
Walau bukan untuk ku
Aku yakin itu

Maklum, aku selalu tak tahu diri


Lalu aku mengingat
Jauh ditahun, yang lampau
Ini cerita, dan waktu yang samabukan cerita yang salah
Tapi peran pelaku yang tak pernah berubah
Maaf masih kah kau menungguku
Maaf ini kegoisan, yang terakhir kalinya

Apakah kau masih punya waktu
Maklum waktu ada, saat semua sudah menghilang
Only God know, i want see your sing again, it's hard you know
For me and you

Maafkan saya Tuhan
Maafkan aku orang yang paling kusayangi
Bertahanlah, biarkan aku yang menghampirimu

(padang, bekasi, jakarta, awal, akhir tahun)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar