Tuhan diufuk sana, berdiri megah rumah Mu
Kerikil-kerikil kecil disekitarnya
Menambah perih langkah ku
Seperti menguji cinta ku
Langkah ku yang goyah
Kadang kala berhenti ditikungan
Penuh rayuan
Yang dengan setia membuat ku engan melangkah
Langkahku yang pernah kubuat dahulu
Menyisakan noda, yang takkan menghilag
Bahkan membuat nyinyir orang-orang di sekitar
Langkah kaki ku yang,
Gemetar menyusuri jalan
Kadang kala tak sanggup, menopang raga
Krikil-krikil kecil namun tajam
Setiap saat, bersedia menahan langkah kakiku
Mereka seakan-akan meremehkan cintaku
Tapi tak mengapa
Bukan kah cinta yang suci
Pasti selalu berteman dengan prahara
Dan bukan kah, Kisah cinta yang suci yang melegenda
Selalu berhiaskan ujian yang menanti dalam cerita percintaannya
bekasi, sunyinya kamar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar