13 Des 2011

kepada yang lama tak bersuara : isak




sekelumit rindu yang datang, petang ini
aku yang terdampar, tak kemana
lalu kuberanikan diri, menuliskan kata - kata rindu
"ini aku, yang rindu ku lama tak bertepi"

kulafalkan lagi, semua yang tertulis
masih ingatkah ketika kau hadir empat tahun lalu
saat itu tak ada jabat tangan
suara - suara menghilang terbawa ilalang
begitu saja, tak menanti jawaban ku

 aku beranikan diri : lagi
"ini aku, merindu pada suara - suara yang lama tak terdengar"
"ini memang aku"

mengukir sendiri huruf demi huruf
menahan isak, mencoba menutup serak
menatap sekali lagi, lelah dan lemah
kulafalkan huruf rindu
tepat pada sebuah huruf terakhir
sekelumit rinduku semakin menjadi
melepas isak tangis, membobol serak suara

rindu menatap
aku terdiam
suara - suara menghilang
begitu saja
tak menanti jawabanku

aku menatap.
Tak beranjak.
Karena kehabisan kata-kata. 

"Ini memang aku"

 kau mengangguk
"tapi bukan sekarang, kelak. tunggulah, jangan kemana-mana."

 aku terdiam,menahan isak, mencoba menutup serak


bekasi, ketika takbir berkumandang
-aku yang mencari diri, pada diri sendiri-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar