Nikah Pisau
aku sampai entah di mana. berputarputar
dalam labirin. perjalanan terpanjang
tanpapeta. dan inilah warna gelap paling
sempurna. kuraba gang di antara sungai
dan jurang.
ada jerit, serupa nyanyi. mungkin dari
mulutku sendiri. kudengar erangan, serupa
senandung, mungkin dari mulutku sendiri.
tapi inilah daratan dengan keasingan paling
sempurna: tubuhmu yang bertaburan ulatulat,
kuabaikan. sampai kurampungkan kenikmatan
sanggama. sebelum merampungkanmu juga
: menikam jantung dan merobek zakarmu,
dalam segala ngilu.
1992
aku sampai entah di mana. berputarputar
dalam labirin. perjalanan terpanjang
tanpapeta. dan inilah warna gelap paling
sempurna. kuraba gang di antara sungai
dan jurang.
ada jerit, serupa nyanyi. mungkin dari
mulutku sendiri. kudengar erangan, serupa
senandung, mungkin dari mulutku sendiri.
tapi inilah daratan dengan keasingan paling
sempurna: tubuhmu yang bertaburan ulatulat,
kuabaikan. sampai kurampungkan kenikmatan
sanggama. sebelum merampungkanmu juga
: menikam jantung dan merobek zakarmu,
dalam segala ngilu.
1992
( "Nikah Ilalang" oleh Dorothea Rosa Herliany )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar